Follow Us @soratemplates

Tuesday, July 24, 2018

Sementara Dia Kekasihku



Rindu, seringnya aku hadapi tanpa perayaan. Jarang aku manjakan ia dengan pertemuan. Mungkin saat ini hanya do'a yang menjadikan sehangat-hangatnya sebuah pelukan, sebuah jabatan tangan. Biar kunikmati rindumu yang mengendap seperti ampas kopi pagi hari- walau dingin dan bukan aku. Kamu boleh mendengar aku bicara dengan jujur, sebab aku mencintaimu, aku sanggup mengatakan hal ini. 

Aku tidak ingin menyakitimu, bahkan tak sanggup melakukannya. Aku mencintaimu, entah dari mana aku mendapat kekuatan itu, tetapi demi kamu aku akan berjuang melawan segala keinginanku. Ya. Keinginan membuatmu bahagia bersamaku, tapi kenyataannya aku seperti tahu bahwa bersamaku akan sulit membuatmu bahagia. Sekarang aku coba memahami bahwa bahagia pada kita hanyalah Tuhan yang berhak turun tangan. Maka dari itu aku mencoba pasrahkan. Jika kamu memintaku harus pergi, maka aku ingin pergi dengan sebaik-baiknya meninggalkan. Berlalu seperti angin gunung yang menyapu pipimu pelan. Lantas apa yang harus kulakukan ketika dalam lubang dada yang sesak bergumam: 

“Sementara dia adalah kekasihku. Mengapa dia tidak merasakan bahwa aku pun adalah kekasihnya?”

“Sementara dia adalah kekasihku. Mengapa dia menginginkan kepergian?”

“Sementara dia adalah kekasihku. Mengapa dia mengikis sabar yang kian menipis? Mengapa hingga di waktu bersamaan aku seolah tak ingin berhenti menangis?”

Kini aku harus meyakini sendiri, bahwa sepenuhnya bukan salahmu. Ini salahku yang terlalu menyimpan segala tentangmu terlalu dalam. Hingga aku sendiri lah yang dibuat kecewa oleh sesuatu yang aku simpan. Dan masih- selalu ada banyak tanya yang aku punya, tapi kini dayaku tak ada untuk bertanya. Pilihanku ada pada menerima. Bukan menerima apa pun yang kamu lakukan pada ku, melainkan menerima apa pun yang Tuhan tunjukkan untukku. Mungkin ini terlihat menyedihkan- bahkan memang jauh lebih menyakitkan, tapi akan lebih menyedihkan ketika aku keras kepala memintamu pada Tuhan sementara mungkin Tuhan sudah menyiapkan rencana yang jauh lebih baik di masa depan. Aku pasrah dan aku percaya- Tuhan yang paling tahu, siapa kamu di dadaku.

No comments:

Post a Comment